Friday, February 6, 2015

06/02/2015 Hari-hari gelap

Jangan berharap jika kalian mampir di blog ini bisa menemukan sesuatu yang membuat kalian tersenyum, disini hanya ada hitam putih dan kelabunya hidupku. aku hanya mencoba menjelaskan bagaimana perasaanku yang sebenarnya, yang tak pernah ku ungkapkan sebelumnya. gelap dan tak tahu arah seperti itulah yang terjadi dan yang kurasakan, aku hampir kehilangan rasa percaya diriku, aku hampir kehilangan jati diriku, aku tak tahu tujuan hidupku, semuanya berantakan, kacau balau. kupikir semakin lama aku akan semakin kuat tapi kenyataannya justru sebaliknya aku semakin lemah. ya seperti inilah jika menjalani hidup sendirian, menghadapi apapun sendirian, hidupku tak berwarna sama sekali.
Bukan karena tak punya orang tua, aku punya tapi mereka jauh, aku merantau kekota ini saat masih remaja lebih kurang 11 tahun yang lalu dan bukan juga tak punya teman, aku punya beberapa teman walau tidak banyak. 11 tahun sendirian kira-kira apa saja yang hilang dari hidupku? hampir semuanya! aku mengerti sekali rasanya kehilangan.
Malam ini saat kulihat wajahku dicermin, terlihat jelas aku kehilangan sinar / aura diwajahku, sayu dengan mata panda memperjelas bahwa aku dalam kondisi tidak baik. ya aku sedang sakit saat ini, sudah berbulan-bulan dan aku masih merahasiakannya dari semua orang, aku menjalaninya, menghadapinya sendirian dengan senyum palsu yang selalu mampu mengecoh mata orang lain tapi melihat wajahku malam ini, aku yakin sekali siapapun yang melihatku pasti akan langsung bertanya apakah aku sedang sakit?
Karena terbiasa bisa aku jadi benci jika ada yang merasa kasian padaku, sumpah aku tidak butuh rasa kasian siapapun, aku terbiasa kuat, terbiasa sendiri, terbiasa menghapus air mataku sendiri, terbiasa menyemangati diriku sendiri.
Hidupku memang berantakan, penuh kesedihan dan air mata, kebahagiaan yang muncul kadang hanya semu semata, habis manis sepah dibuang pribahasa itu sangat pas dengan diriku. mungkin karena aku lemah jadi orang-orang sering memanfaatkanku, mungkin karena aku tidak bisa marah jadi orang-orang bisa seeenaknya memperlakukanku dan mungkin juga aku bodoh membiarkan hal-hal buruk yang dilakukan orang lain terhadapku tanpa berkeinginan untuk membalasnya. semenjak hidup sendirian aku mulai sedikit demi sedikit melihat kuasa Tuhan, Allah selalu membantuku, menguatkan hatiku, walau sering dilanda rasa takut yang teramat sangat kemuadian Allah bukakan sebuah pintu untuk aku keluar dari rasa takut, cemas dan sedihku, banyak kejadian tak terduga.
Meskipun sendirian dan jauh dari orang tua untungnya aku tidak terlibat dalam masalah-masalah kenakalan remaja, narkoba, rokok dll. hanya satu yang aku tidak mampu menyangkalnya adalah aku seorang homoseksual, penyuka sesama jenis. aku baru menyadarinya setelah 1 tahun berada dikota ini, dari kecil aku memang punya perasaan khusus terhadap laki-laki tapi saat itu aku masih belum menyadarinya, aku masih belum tahu apa namanya. sampai suatu hari kisah cinta terlarangku dimulai.

Bersambung




No comments:

Post a Comment